Siang ini iseng saya menghubungi sdr Wijanarko lewat telepon. Ia yang menulis komentar pada artikel "Pengabdian Seorang Koster". Ternyata ia juga seorang yang pernah menjadi misdinar yang aktif. Sebagai umat di paroki filial dari Bongsari maka Gereja kecil ini juga memiliki koster. Dan luar biasa, karena disini tugas koster meliputi sekeluarga. Bapak menjadi koster, lalu anak yang sudah menjadi bruder di Jakarta dan adiknya jugammenjadi koster sekarang sudah menjadi pagawai keuskupan. Nah kita harap pengalaman ini bisa dilulis sdr Wijanarko, memperkaya iman kita.
Sebenarnya saya menghubunginya, karena mau mengabarkan, Pak Haryono yang sudah pensiun ada di Sakristi (tulisannya ada di komentar). Ternyata ia dipanggil untuk membantu karena koster katedral sedang ikut test sebagai calon imam dan koster pengganti sedang sakit..... luar biasa orang orang ini. mereka bukan bekerja tetapi mereka melayani dan mengabdi.
Sebenarnya saya menghubunginya, karena mau mengabarkan, Pak Haryono yang sudah pensiun ada di Sakristi (tulisannya ada di komentar). Ternyata ia dipanggil untuk membantu karena koster katedral sedang ikut test sebagai calon imam dan koster pengganti sedang sakit..... luar biasa orang orang ini. mereka bukan bekerja tetapi mereka melayani dan mengabdi.
Komentar
Maaf nih, baru online pagi. Semalam hujan deres jadi malah ketiduran.
Saya kmemarin gugup/ kaget ketika dapet telp dari p. Martin. Bener2 gak nyangka.
Benar yang disampaikan p. Martin. Ternyata jiwa pengabdian itu tidak luntur oleh usia (waktu) ataupun jabatan . Hal itu terlihat ketika kita bertemu, terpancar dari sikap, perilaku, yang sama meskipun sudah berselang bertahun2.
emikian sedikit hal yang bisa saya pelajari, bahwa jiwa yang tulus, penuh pengabdian justru muncul dari sikap kesederhanaan. ( namun susah untuk ditiru/ dilakukan).
Santo Tarsisius. Doakanlah kami.
A M D G.