Dalam dua tahun terakhir saya sebagai prodiakon sudah mengantar 5 orang tua ke tempat peristirahatan yang terakhir. Bu Kusko termasuk termuda karena meninggal dunia pada usia 67 tahun. Tetapi lainnya berusia diatas 80 tahun. Pagi itu 1 Pebruari 2008 saya mengantarkan Om Loen, dibaptis atas nama Yosef. Beliau meninggal dunia seperti mesin kehabisan bensin, selesai karena usia tua. Beliau mungkin sakit akibat kesedihan yang luar biasa karena ditinggal meninggal dunia isteri tante Cing, ibu Veronika. Cukup banyak yang melayat dan bahkan ada cykup banyak mengantar sampai ke crematorium, menghantar kepergian orang tua berusia 87 tahun ini. Ketika di kamar jenazah saya mengutip amzal dan di tempat kremasi saya memakai bacaan dari Sirak: Seperti halilintar mendahului guntur , begitu juga nama baik mendahului orang yang rendah hati. Jagalah nama baikmu, sebab nama itu tinggal bagimu lebih lama daripada seribu harta emas. Hidup sejahtera terbatas waktunya, tetapi nam
Blog ini terbuka untuk siapa saja yang mau memperkaya iman, dan saling hormat antar umat beragama. Dalam persekutuan dengan Gereja Katolik yang Kudus.