Kota Jogjakarta sebagai kota pelajar dan Gereja Kota baru yang berada di tengah kota Jogjakarta memberi nilai keuntungan lebih. Para pendatang dari seluruh pelosok tanah air berkontribusi dalam perayaan gerejawi. Mereka aktif mendukung memberi warna warni umat Katolik Indonesia. Gereja dibawa bimbingan para Jesuit menjadi daya tarik luar biasa. Kalau paginya saya berada di Kapela Bintang Samudra, sorenya di Gereja Kota baru. Menjelang jam 14:00 hujan turun amat lebat, bahkan hingga sekita jam 15:00, ketika acara sudah berlangsung 1 jam. Umat penuh, memenuhi semua bagian gereja, halaman gereja penuh dengan kursi, sebagian umat betahan dibawa tenda seiring dengan siraman air hujan tak henti-hentinya.
Koor gabungan para Mahasiswa Theologi Sanata Dharma, termasuk yang tugas belajar membuat suasana Jumat Agung sahdu. Perkiraanku, 4 frater berjuba yang menyanyikan Kisah Sengsara Tuhan Jesus dengan baik sekali, juga berasal dari berbagai daerah Indonesia.
Karena, anak ada yang sakit dan dirawat di RS Panti Rapih, saya dan isteri beruntung menyaksikan visualisasi Kisah Sengsara Tuhan Yesus di Kapela Susteran CB, Bintang Samudra Yogyakarta yang dibawakan oleh Pelajar Mahasiswa Katolik Sumatera Selatan.
Biasanya mengyahati Sengsara Tuhan Yesus lewat Jalan Salib, tetapi kali ini dengan menyaksikan visualisasi Kisah Sengsara Tuhan Yesus, sungguh telah mengahru-birukan perasaan kami seisi Kapela Bintang Samudra, Susteran CB Jogjakarta.
Umat memenuhi ruangan , memandang ke balkon, seperti sungguh menyaksikan pengadilan kepada Tuhan Yesus, oleh Khaifas, Herodes dan Pilatus.
Ketika mendengar pululan cambuk, gedebuk keras dan teriakan kesakitan mengaduhhhhhhh AAUuuuuuuuuuuu Tuhan Yesus, umat terharu, dan ce'ukan, tertahan dan menangis.
Suara orang Yahudi, perempuan dan lelaki keras membahana terdengar, Salibkan Dia, salibkan Dia membuat umat terdiam dalam renungan yang mendalam.
Akhirnya semua terharu, melihat Tuhan Yesus disalibkan karena doa kita.
Para pemeran, menghayati dengan baik sekali visualisasi peristiwa Penyaliban Tuhan Yesus, sehingga umat juga yang hadir dibuat haru-biru perasaannya.
Di sebelah Utara kapela, berjejer puluhan suster sepuh CB yang usianya tara-rata delapan puluhan. Termasuk suster Yulia CB (86), adik alm Romo Wignya Martaja, cucu Pak dan Bu Bei Sutopanitro. Saudara sepupu Mgr Prajasuta MSF, alm Romo Prajasuta SJ. Keponakan Romo Sutopanitro SJ, Romo Sutopanitro Pr, Suster Pauline OSU, Suster Vincentia CB, Suster Assumpta OSF.
Tuhan Yesus, ampunilah dosa kami.
Komentar